Shalat Wajib 5 Waktu

 

Pembahasan Shalat Wajib Dalam Kitab Al-Umm (Imam Syafi’i)

Shalat wajib adalah ibadah utama dalam Islam yang menjadi rukun kedua setelah syahadat. Dalam Kitab Al-Umm, Imam Syafi’i membahas berbagai aspek terkait shalat wajib, termasuk hukumnya, waktu pelaksanaannya, syarat sahnya, serta tata caranya secara mendetail.


1. Definisi dan Hukum Shalat Wajib

Shalat wajib adalah shalat yang diperintahkan langsung oleh Allah sebagai kewajiban bagi setiap Muslim. Hukum melaksanakan shalat wajib adalah fardu 'ain, yang berarti setiap individu Muslim wajib menunaikannya.

Allah berfirman dalam QS. An-Nisa: 103:
“Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”


2. Macam-Macam Shalat Wajib

Ada lima shalat wajib yang harus dikerjakan setiap hari:

  1. Subuh: 2 rakaat (dilaksanakan sebelum matahari terbit).
  2. Zuhur: 4 rakaat (dilaksanakan setelah matahari tergelincir ke barat).
  3. Ashar: 4 rakaat (dilaksanakan sebelum matahari terbenam).
  4. Maghrib: 3 rakaat (dilaksanakan setelah matahari terbenam).
  5. Isya: 4 rakaat (dilaksanakan setelah hilangnya cahaya merah di langit).

Setiap shalat memiliki waktunya masing-masing yang harus dipatuhi, kecuali dalam kondisi tertentu seperti safar atau keadaan darurat.


3. Syarat Sah Shalat

Sebelum menunaikan shalat wajib, ada beberapa syarat sah yang harus dipenuhi:

a. Syarat Wajib Shalat

  1. Islam – Hanya diwajibkan bagi Muslim.
  2. Berakal – Orang yang gila atau tidak sadar tidak wajib shalat.
  3. Baligh – Anak-anak belum diwajibkan, tetapi harus dilatih sejak usia 7 tahun.

b. Syarat Sah Shalat

  1. Suci dari hadas besar dan kecil
    • Berwudhu untuk hadas kecil.
    • Mandi wajib untuk hadas besar.
  2. Bersih dari najis pada badan, pakaian, dan tempat shalat.
  3. Menutup aurat
    • Laki-laki: dari pusar hingga lutut.
    • Perempuan: seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
  4. Menghadap kiblat (Kecuali dalam keadaan tertentu, seperti shalat dalam perjalanan).
  5. Masuk waktu shalat (tidak boleh shalat sebelum waktunya).
  6. Niat shalat

4. Rukun Shalat

Dalam shalat wajib, terdapat 13 rukun yang harus dilakukan dengan benar agar shalat sah. Jika salah satu rukun ini ditinggalkan, maka shalatnya batal.

  1. Niat

    • Diniatkan dalam hati sebelum takbiratul ihram.
    • Contoh niat shalat Subuh:
      "Usholli fardhos shubhi rak‘ataini lillāhi ta‘āla"
      (Aku niat shalat fardu Subuh dua rakaat karena Allah Ta’ala).
  2. Takbiratul Ihram

    • Mengucapkan Allahu Akbar sambil mengangkat tangan.
  3. Berdiri bagi yang mampu

    • Jika tidak mampu, boleh duduk atau berbaring.
  4. Membaca Surat Al-Fatihah

    • Harus dibaca dalam setiap rakaat.
  5. Rukuk

    • Membungkukkan badan dengan tangan di lutut dan membaca:
      Subḥāna rabbiyal ‘aẓīm (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung).
  6. I'tidal (Berdiri setelah rukuk)

    • Mengangkat tangan sambil membaca:
      Sami‘allāhu liman ḥamidah, Rabbana wa lakal-ḥamd (Allah mendengar orang yang memuji-Nya, wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala pujian).
  7. Sujud

    • Sujud dua kali dalam setiap rakaat dengan membaca:
      Subḥāna rabbiyal a‘lā (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi).
  8. Duduk di antara dua sujud

    • Membaca doa:
      Rabbi ighfir lī, warḥamnī, wahdinī, wa ‘āfinī, warzuqnī (Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku, berilah aku petunjuk, sehatkan aku, dan berilah aku rezeki.)
  9. Duduk tasyahud akhir

    • Membaca tasyahud dan shalawat kepada Nabi.
  10. Membaca Tasyahud Akhir
    At-taḥiyyātu lillāhi waṣ-ṣalawātu waṭ-ṭayyibāt... (Doa tasyahud lengkap hingga shalawat Ibrahimiyah.)

  11. Salam

    • Mengucapkan salam ke kanan dan kiri:
      As-salāmu ‘alaikum wa raḥmatullāh (Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah kepadamu.)
  12. Tertib

    • Semua rukun harus dilakukan berurutan.
  13. Thuma’ninah

    • Melakukan setiap gerakan dengan tenang tanpa tergesa-gesa.

5. Hal-Hal yang Membatalkan Shalat

Shalat menjadi batal jika seseorang melakukan hal-hal berikut:

  1. Berbicara dengan sengaja di luar bacaan shalat.
  2. Makan atau minum saat shalat.
  3. Banyak bergerak tanpa keperluan.
  4. Tertawa terbahak-bahak.
  5. Meninggalkan salah satu rukun shalat.
  6. Terkena najis yang tidak segera dibersihkan.
  7. Membelakangi kiblat.
  8. Mendahului imam (jika shalat berjamaah).

6. Sunnah-Sunnah dalam Shalat Wajib

Selain rukun, ada beberapa sunnah yang dianjurkan untuk menyempurnakan shalat:

  • Membaca doa iftitah setelah takbiratul ihram.
  • Membaca surat setelah Al-Fatihah.
  • Membaca dzikir dan doa setelah shalat.
  • Mengangkat tangan saat takbir (takbir intiqal).

7. Shalat Berjamaah dan Sendiri

  • Shalat berjamaah lebih utama, terutama untuk laki-laki.
  • Keutamaan shalat berjamaah:
    • Mendapat pahala 27 kali lipat dibanding shalat sendiri (HR. Bukhari & Muslim).
    • Jika ada makmum, ia harus mengikuti imam dan tidak boleh mendahului gerakan imam.

Kesimpulan

Shalat wajib adalah pilar utama dalam Islam yang harus dikerjakan dalam waktunya dengan syarat dan rukun yang telah ditetapkan. Memahami tata cara, sunnah, serta hal-hal yang membatalkan shalat sangat penting agar ibadah kita sah dan diterima oleh Allah.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bab 1: Kitab Thaharah -5- (Tayamum)

Bab 1: Kitab Thaharah -2- (Najis dan Cara Menyucikannya)

Bab 1: Kitab Thaharah